Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2025

hurt

Aku duduk di sudut kedai kopi favoritku lalu menghela napas panjang sambil menahan tangis. Ditemani dengan ice americano yang kupesan lebih strong dari biasanya, aku mengambil secarik kertas lalu termenung. Entah apa yang kupikirkan saat itu. Tatapanku kosong, pikiranku berlarian tanpa arah. Rasanya sesak, seakan ada beban yang tak bisa kugambarkan dengan kata-kata. Jari-jariku gemetar saat menyentuh permukaan kertas. Aku ingin menuliskan sesuatu, mungkin sekadar meluapkan isi hati, tapi tak satu pun kata yang sanggup tertulis. Di luar jendela, hujan turun perlahan, menyentuh tanah dengan lembut. Aku menyaksikan titik-titik air berlomba jatuh, seolah mengerti perasaanku yang tengah hancur. Segalanya terasa kabur, bukan hanya karena kaca yang berembun, tapi juga karena air mata yang sudah tak bisa lagi kubendung. Kuedarkan pandangan ke dalam kedai, mencari kehangatan di antara wajah-wajah asing. Namun, semuanya tampak sama saja, ramai, tapi sepi. Sama seperti hatiku. Aku tersenyum miris...