Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2024

Hari Merela -

Selamat berbahagia, dengan siapa pun yang kini menemani langkahmu. Aku hanya ingin menyampaikan satu hal sederhana tapi penting. dalam setiap cerita, yang paling berharga adalah titik akhirnya. Bukan hanya karena ia menjadi penutup, tetapi karena ia memberi makna pada semua perjalanan sebelumnya. Jangan biarkan sebuah kisah terus ditulis tanpa arah, tanpa tahu ke mana ia akan berakhir. Cerita yang panjang namun penuh ketidakpastian bukanlah tanda kekuatan atau keberanian. Sebaliknya, ia adalah jebakan waktu, menyisakan luka perlahan yang tak terlihat. Ternyata, kisah yang menggantung tanpa kejelasan lebih menyakitkan daripada cerita yang selesai, meskipun akhir itu tak selalu seperti yang diharapkan. Karena dalam akhir yang jelas, ada kesempatan untuk memulai lagi. Sedangkan dalam ketidakpastian, kita hanya berputar dalam lingkaran tanpa arah, kehilangan waktu, kehilangan diri. Jadi, semoga ceritamu kini, siapa pun yang menjadi bagian darinya, menjadi perjalanan yang penuh makna dan be...

hahahahaha

Ada sesuatu tentang cinta yang begitu dalam, sesuatu yang tak pernah benar-benar bisa kita lupakan atau tinggalkan sepenuhnya. Ada cinta yang bertahan dalam ingatan, yang melekat seperti bayangan di balik mata kita, meskipun waktu berlalu dan jarak semakin jauh. Cinta yang sempat singgah dan mungkin tak pernah benar-benar pergi, meskipun langkah-langkah kita telah menjauh dan kehidupan telah membawa kita ke arah yang berbeda. Cinta seperti ini mungkin tak lagi tampak dalam kebersamaan sehari-hari, tak lagi terdengar dalam obrolan malam atau pesan singkat yang pernah saling kita kirim. Namun, di suatu tempat di dalam hati, perasaan itu tetap ada, bersinar redup namun abadi. Cinta yang tak pernah usai bukanlah tentang seseorang yang kita temui setiap hari, tapi tentang seseorang yang keberadaannya tetap terasa, meski dia sudah tak lagi ada di samping kita. Kadang, cinta seperti ini terasa menyakitkan, terutama saat kenyataan memaksa kita untuk menerima bahwa kita tak lagi berjalan di jal...

merela

Mungkin belakangan ini aku sudah mulai sembuh dari semua yang pernah aku lalui. Ada banyak proses yang harus kulewati untuk bisa berdiri setegar ini. Percayalah, ini tak semudah yang terlihat. Bahkan hingga kini, aku masih sering menangisi malam dalam kesunyian. Rasanya sangat sulit untuk benar-benar berdamai dan menerima segalanya. Namun, keadaan memaksaku untuk melakukannya. Aku tak pernah berpikir bahwa perpisahan ini terjadi karena kesalahanmu padaku. Mungkin takdir kita saja yang memang tak bisa bersatu.  Tahukah kamu?  Aku sangat menginginkanmu, tetapi di sisi lain, aku tahu kamu pun mencari kebahagiaan yang mungkin lebih dari yang bisa kuberikan. Maaf jika bersamaku, kamu tak menemukan kebahagiaan yang kamu dambakan. Aku tetap bersyukur, karena setidaknya aku pernah merasa dicintai olehmu, walaupun hanya sesaat. Entah kamu sungguh-sungguh atau hanya berpura-pura, aku bahagia pernah dicintai olehmu. Kini, aku telah sampai pada titik di mana aku perlahan mulai belajar mem...